Shalat Tahajjud (Bagian-3)
- Diceritakan dari Hudzaifah r.a. bahwa Nabi saw. apabila berdiri
hendak shalat tahajjud tengah malam, lebih dahulu beliau membersihkan
mulutnya dengan siwak (sikat gigi dari kayu).
- Dari Abdullah bin Umar r.a., katanya seorang laki-laki bertanya
kepada Rasulullah saw. Tanyanya : "Ya, Rasulullah! Bagaimanakah caranya
melakukan shalat malam?". Jawab Rasulullah, "Dua-Dua; apabila kamu
khawatir Subuh datang, lakukanlah shalat witir satu raka'at.
- Diceritakan dari Ibnu Abbas r.a., katanya : "Shalat Nabi saw. banyaknya tiga belas raka'at. Yakni shalat malam".
- Dari Masruq r.a., katanya : "Aku bertanya kepada 'Aisyah tentang
shalat malam Rasulullah saw.". Jawabnya, "Adakalanya tujuh, atau
sembilan, dan ada juga sebelas raka'at, belum termasuk dua raka'a
fajar".
- Dari 'Aisyah r.a., katanya : "Nabi saw. shalat malam tiga belas
raka'at. Satu raka'at daripadanya ialah shalat witir dan dua raka'at
shalat sunnat fajar".
- Dari Anas r.a., katanya : "Pada suatu ketika Rasulullah saw. pernah
tidak berpuasa selama sebulan, sehingga kami mengira Nabi saw. tidak
dibolehkan puasa bulan itu. Begitu pula, beliau pernah berpuasa selama
sebulan, hingga kami mengira Nabi tidak boleh berbuka bulan itu. Dan
jika kamu ingin melihatnya shalat tengah malam, kamu akan dapat
melihatnya, dan jika kamu ingin melihatnya tidur, kamu juga bisa
melihatnya".
- Diberitakan dari Abu Hurairah r.a., bahwa Rasulullah saw. bersabda :
"Waktu seseorang sedang tidur, setan membuat tiga sampul di kepalanya.
Untuk setiap simpul dia mengatakan, 'Tidurlah engkau sepanjang malam'.
Ketika dia terbangun, lalu dia menyebut nama Allah, maka lepaslah satu
simpul. Jika dia berwudhuk, lepas pulalah satu simpul. Dan jika dia
shalat, terbukalah seluruh simpul. Maka waktu bangun pagi ia akan merasa
penuh semangat dengan badan yang segar bugar. Jika tidak, dia akan
bangun pagi dengan perasaan serba tak enak dan malas".
No comments:
Post a Comment